Kondisi Geografis Kabupaten Sumbawa Barat - Blog KP3S
Headlines News :
Home » » Kondisi Geografis Kabupaten Sumbawa Barat

Kondisi Geografis Kabupaten Sumbawa Barat

Sejarah Singkat Kabupaten Sumbawa Barat
Upaya untuk mengembangkan daerah otonom baru tentu tidak lepas dari ikhtiar yang berlandaskan pada upaya mensejahterakan masyarakat. Terdapat kecenderungan akselerasi pembangunan berpusat di sekitar pusat pemerintahan, yaitu dikonsentrasikannya kegiatan pembangunan, baik fisik, maupun non fisik pada wilayah ibu kota, maupun wilayah-wilayah kecamatan lainnya. Kesenjangan ini oleh masyarakat cukup dipahami, oleh karena disadari bahwa hal ini disebabkan oleh rentang kendali pemerintahan yang luas.

Atas dasar itulah dan seiring dengan arus gelombang reformasi yang melanda republik ini, serta diperkuat oleh telah diberlakukannya UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999, telah terbuka jalan bagi setiap kelompok masyarakat untuk mengekspresikan diri secara bebas dan terbuka. Salah satu bentuk ekspresi diri tersebut adalah pernyataan kehendak untuk membentuk daerah otonom baru dari berbagai kalangan masyarakat yang sebelumnya telah menyatu dalam satu wilayah kekuasaan daerah otonom tertentu. Di antara segmen masyarakat yang mengekspresikan dalam wujud yang demikian itu adalah masyarakat di bagian barat Kabupaten Sumbawa (masyarakat kecamatan-kecamatan Seteluk, Brang Rea, Taliwang, Jereweh, dan Sekongkang).

Ide Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat berangkat dari kenyataan bahwa rentang kendali antara pusat kabupaten dengan masyarakat Sumbawa Barat teramat jauh, sehingga mengakibatkan lambannya pelayanan pemerintah kepada masyarakat, lambannya pemerataan pembangunan, lambannya upaya peningkatan SDM, dan lain sebagainya. Untuk itu, para tokoh masyarakat di Sumbawa Barat segera mencetuskan ide Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat. Ide itu kemudian disosialisasikan kepada seluruh komponen masyarakat di kecamatan-kecamatan Sekongkang, Jereweh, Taliwang, Brang Rea, Seteluk, Alas Barat, Alas, dan Utan Rhee dalam suatu rapat yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat dari 8 (delapan) kecamatan tersebut pada tanggal 10 Maret 2000. pada pertemuan itulah dideklarasikan Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat, dan sekaligus dibentuk Komite Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat (KPKSB) yang kepengurusannya mengakomodir perwakilan delapan kecamatan

Deklarasi Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat 10 Maret 2000 tersebut merupakan ekspresi dari kemauan politik masyarakat di delapan kecamatan yang diwakili oleh beberapa orang tokoh-tokohnya. Aspirasi tersebut rupanya mendapat respon positif dari Bupati dan DPRD Sumbawa dengan keluarnya Rekomendasi Bupati No. 135/060/PEM/2000 dan Rekomendasi DPRD No. 690/17/2001. Kedua lembaga tersebut dalam rekomendasinya memberikan petunjuk kepada KPKSB untuk melakukan sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat di delapan kecamatan.

Letak Geografis dan Luas Wilayah
Kabupaten Sumbawa Barat sebagai salah satu daerah dari sembilan kabupaten/kota yang berada pada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di ujung barat Pulau Sumbawa pada posisi 116o42’ sampai dengan 117o05’ Bujur Timur dan 08o08' sampai dengan 09o07’ Lintang Selatan, dengan batas – batas sebagai berikut :
Sebelah Timur                          : Wilayah Kabupaten Sumbawa
Sebelah Barat                           : Selat Alas
Sebelah Utara                           : Wilayah Kabupaten Sumbawa
Sebelah Selatan                        : Samudra Indonesia

Wilayah daratan KSB tahun 2004 seluas 184.902 ha, mencakup lima kecamatan dengan urutan dari yang terluas hingga tersempit adalah Kecamatan Jereweh 31,08%, Kecamatan Taliwang 27,93 %, Kecamata Sekongkang 16,50%, Kecamatan Seteluk 13,00%, dan Kecamatan Brang Rea 11,50% dari luas Kabupaten. Selanjutnya dalam perkembangannya sampai dengan tahun 2008, Wilayah Administrasi Kabupaten Sumbawa Barat telah dimekarkan menjadi 8 (delapan) Kecamatan, yakni Kecamatan Poto Tano dengan Luas 15,888 ha yang terdiri dari 6 desa/desa persiapan, Kecamatan Seteluk dengan luas wilayah 23.621 ha yang terdiri dari  7 desa, Kecamatan Brang Rea dengan Luas mencapai 21.207 ha yang terdiri dari 4 desa, Kemudian Kecamatan Brang Ene dengan luas wilayah 14.090 ha yang terdiri dari 5 desa, Kecamatan Taliwang sebagai Ibu Kota Kabupaten memiliki luas wilayah 37.593 ha yang terdiri dari 6 Kelurahan dan 7 desa, selanjutnya Kecamatan Jereweh memiliki luas 26.019 ha yang terdiri dari 4 desa, Kecamatan Maluk dengan luas wilayah 9.242 ha yang terdiri dari 5 desa dan Kecamatan Sekongkang yang terletak di ujung Selatan Kab. Sumbawa Barat memiliki luas wilayah 37.242 ha yang terdiri dari 6 desa.
Tabel Luas wilayah Kabupaten Sumbawa Barat Menurut Kecamatan Tahun 2008
(Sumber: BPS Kab. Sumbawa Barat)

Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2009 jumlah penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat terecatat 101.089 jiwa (Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2009). Dilihat dari komposisinya, jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan jumlah penduduk perempuan, hal tersebut ditunjukkan oleh rasio jenis kelamin (rasio jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan), sebesar 100,85.

Penyebaran penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat belum merata, lebih dari 37% penduduk Kabupaten Sumbawa Barat berada di Kecamatan Taliwang sedangkan sisanya tersebar di tujuh kecamatan lainnya. Jumlah penduduk yang cukup besar di Kecamatan Taliwang menyebabkan kepadatan penduduk di wilayah ini mencapai 100,76 orang setiap kilometer persegi. Adapun kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Maluk yang mencapai 107,97 orang setiap kilometer persegi. 
Tabel Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2009
 (Sumber: BPS Kab. Sumbawa Barat)

Struktur Umur
Pengelompokan umur dalam analisa kependudukan sering digambarkan dalam piramida kelompok umur dan dipakai sebagai dasar untuk merumuskan kebijaksanaan/keputusan yang berkaitan  dengan umur  tertentu, misalnya : balita, angkatan kerja, penduduk usia sekolah, penduduk usia  subur dan lain sebagainya. Selain itu struktur  umur juga dapat digunakan untuk melihat  usia ketergantungan penduduk usia non produktif terhadap penduduk usia produktif. Jika dilihat dari usia produktifitasnya maka penduduk dapat dibagi menjadi 2

  • Penduduk pada kelompok umur 0-14 dan 65+ tahun digolongkan sebagai penduduk usia non produktif
  • Penduduk  pada  kelompok  umur  15  s.d  65  tahun  dikategorikan  sebagai penduduk usia produktif

Penentuan kebijakan dalam sektor pendidikan juga sangat bergantung pada data kelompok umur, melaluinya dapat diketahui kohor suatu umur tertentu sehingga bisa diprediksikan kebutuhan akan sekolah, guru, dan kelas sehingga kondisi ideal dapat terpenuhi.
Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2009

 (Sumber: BPS Kab. Sumbawa Barat)

Administrasi Pemerintahan
Kabupaten Sumbawa Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2003 yang berlaku sejak 20 November 2003, Daerah Sumbawa Barat ditetapkan sebagai daerah otonom  dengan ibukota di Taliwang. Pada awal pembentukannya  Kabupaten  Sumbawa  Barat terbagi  terdiri  dari  5  kecamatan yaitu, Kecamatan Jereweh, Kecamatan Taliwang, Kecamatan  Brang Rea, Kecamatan  Seteluk  dan Kecamatan  Sekongkang.  Sampai  tahun  2008  terjadi pemekaran wilayah administrasi dari 5 kecamatan menjadi 8 kecamatan, hal ini bertujuan untuk menampung aspirasi masyarakat serta didasarkan atas kriteria kemampuan  ekonomi,  potensi  daerah,  kondisi  sosial  budaya  dan  sosial politik, luas  daerah,  jumlah  penduduk, dan  berbagai pertimbangan  lainnya  yang  telah ditetapkan berdasarkan Undang-undang.

Struktur  wilayah  Kabupaten  Sumbawa  Barat  adalah  Kecamatan  sebagai wilayah langsung dibawah kabupaten, setiap Kecamatan terbagi atas beberapa desa/kelurahan sesuai  dengan  luas kecamatan dan jumlah penduduk yang menetap pada kecamatan tersebut. Dalam setiap desa terbagi menjadi Satuan Lingkungan  Setempat (SLS) yaitu Dusun/Lingkungan sebagai SLS  tertingi dan RW/RT sebagai SLS terkecil. Kecamatan Taliwang memiliki 13 Desa/ Kelurahan. Jumlah tersebut merupakan  yang terbanyak diantara  seluruh  kecamatan se Kabupaten Sumbawa Barat hal ini  sesuai dengan  luas wilayah dan  jumlah penduduknya yang tertinggi diantara kecamatan lainnya.
Tabel Jumlah Kelurahan dan Desa Menurut Kecamatan Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2008

(Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa Barat)

Mengambil peran sebagai garis depan dalam Implementasi program dan kebijakan dalam pembangunan selain sebagai katalisator untuk percepatan kemajuan dalam wilayahnya, aparatur pemerintahan terutama di Desa/Kelurahan juga berfungsi sebagai sosialisator program pembangunan yang digariskan dari atas sekaligus sebagai  penyampai  aspirasi  masyarakat  kepada para pengambil kebijakan maka perlu dukungan sumber daya manusia yang baik sebagai  persyaratan  untuk  mampu meningkatkan daya  saing  yang  salah  satu indikatornya dapat dilihat dari  tingkat  pendidikan Kepala Desa/Lurah selaku pemimpin dan pengambil kebijakan di level paling bawah. Berdasarkan pendidikan yang ditamatkan sebagian besar kepala desa/lurah merupakan tamatan SMA yaitu sekitar 36 orang atau mencapai 73,47 persen, tamat akademi/Sarjana sebanyak 11 orang (22,44 persen) dan 2 orang (4,08 persen) hanya tamat SLTP.
Tabel Jumlah Kepala Desa/Lurah Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan Tahun 2008

NAMA-NAMA PULAU DI KABUPATEN  SUMBAWA BARAT
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BThemes

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Blog KP3S - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya